Catatan 3000an Kilometer di Pulau Dewata

Okeh, sekarang ini menulis tentang pengalaman di Bali selama 2 minggu pas. Apa yang dikerjain saya gak mau tulis di sini biar pembaca penasaran. Hehehe, yang mau tahu silahkan datang ke kost sambil bawa martabak telur special.

"Terus, pengalaman apa dong yang mau ditulis?" Tanya para pembaca dalam hati.

"Jadi begini", jawab saya.

Pertama, saya adalah seorang pelupa. Gampang banget lupa nama orang dan nama tempat. Sebelas dua belas gitu deh sama Isaac Newton. Tulisan ini sekedar untuk menguatkan ingatan saya. Kan lumayan ada yang bisa diceritain buat anak cucu entar. Eh, ngomong2 kapan saya punya anak cucu ya??? Terus hening... Lalu galau...

Okey, lanjut. Di Bali saya berkunjung ke Desa Tianyar Tengah, Desa Muncan, Desa Tumbu, Kota Amlapura, Desa Selumbung, Desa Nyuhtebel, Desa Duda Utara, dan Desa Manggis yang kesemuanya berada di Kabupaten Karang Asem.

Di Gianyar, saya hanya berkunjung ke Desa Serongga dan mengunjungi Pasar Seni Sukawati.

Di Denpasar, saya buang-buang duit beli pakaian dengan merk internasional. Tepatnya sih bukan di Denpasar tapi di wilayah seputaran Kuta Bali. Habis itu menghabiskan uang dengan menyatroni semua distro yang ada di Jalan Teuku Umar. Ini baru di Denpasar.

Kemudian saya ke Kabupaten Jembrana, bermalam selama dua malam di Kota Negara. Di Jembrana bertemu dengan budayawan lokal dan berbincang-bincang soal budaya. sumpah, kita nyambung banget.

Dan lokasi-lokasi di atas kebanyakan saya kunjungi sendiri. Melelahkan. Mungkin ada 3000an kilometer jarak yang saya tempuh selama dua minggu ini.

Basecamp saya ada di Denpasar. Disana saya berkumpul dengan teman-teman yang lain seperjuangan. Tak sebut namanya dari yang paling tua sampai yang muda ada Bang Odeng, Pak Rudy, Bang Kipli, Bang Deden, Bang Arief, Bang Noel, Adit, Teguh, Edit, Dan saya sendiri Harry Hermanan.

That's it ! Ini cerita tentang mengingatkan aja... Great Experience for me...