Pages

Simple Night


Kenapa ya simple night? Gw ngerasa emang malam itu rada-rada sederhana. Meskipun setiap malam gak selalu gw alamin malam seperti itu, tapi memang malam seperti itu sering banget terjadi. Malam-malam yang hanya ada gw dan teman-teman cowok gw yang lain jalanin. Ngobrolin hal-hal yang rada absurd tapi menyenangkan. Pembicaraan-pembicaraan serius yang berujung dengan pembahasan bagaimana dapetin cewek yang lo suka.

Simple ya. Dan di tengah-tengah obrolan laki-laki galau tampan ini, salah seorang teman gw ngeluarin kamera poketnya yang berjudul canon. Lupa gw tipenya apa. Nah, tuw kamera gw pinjam dah karena dari kemarin tangan dah gatal banget pengen hunting. Daripada penasaran, poketpun oke. Dan gw mulai.

Beranjak dari tempat duduk gw semula di bawah pohon, gw mencoba mengambil gambar jalanan di depan tempat kita nongkrong. Kesunyian dan keheningan malamny menginspirasi gw. Setelan kamera yang semula auto gw ganti ke "P". Exposure value gw naikin 2 stop (+2) dan ISO gw setting di angka 400. Jadilah dia foto di bawah ini.

Simple Night

Gw pun mulai mengeksplore tempat lain. (Meskipun kata eksplore rada2 lebay karena gw hanya berpindah 5 meter dari tempat gw hunting semula ke tempat hunting berikutnya, tapi kata eksplore tetap gw gunain biar keliatan keren dan gaul). Ada berugaq di sekitar sana (berugaq = tempat santai yg terbuat dari kayu beralaskan papan beratapkan anyaman). Gw pun mulai motret di situ. Motret berugaknya meskipun sebagian dan juga motret papannya.

Simple Night
Gw suka keheningannya

Simple Night
Cahaya kuning yg rada over di atas kesannya nunjukin ada misteri di atas sana (menurut gw)
Skip hunting berugaqnya, gw beranjak 3 meter dari tempat itu dan nemuin hal menjijikkan di dunia nomor 14 versi Harry Hermanan. Apa dan bagaimana itu. Simak cuplikan di bawah ini.

Simple Night

Simple Night

I Just want to say, no matter what, you are the only one that i love. *eh, apaan sih. Maksudnya gini, gak peduli seperti apapun alat yang kamu punya untuk hunting foto, DSLR kah, Poket kah, bahkan kamera hape sekalipun, kalian tetap bisa menghasilkan sebuah karya yang bercerita. Kalian bisa mengekspresikan diri kalian sebebas-bebasnya. Jangan pernah takut saat orang lain berkata "Apaan, jelek tuh, gak mutu!". Karena orang itu telah jujur. Dan sering kejujuran itu menyakitkan. Jika kita bisa menerimanya, kita akan tau sakit apa itu. Dan jika kita tau itu sakit apa, maka kita akan lebih bijaksana dalam menentukan obatnya.

Salam, Dokter Harry Hermanan (Mimpi Kali Ye...)

2 komentar: