Pages

Serunya Pacuan Kuda Di Pulau Sumbawa

Serunya Pacuan Kuda Di Sumbawa

Pulau Sumbawa dan pacuan kuda, ibarat dua sisi mata uang yang gak bisa dipisahkan. Sudah beberapa kali gw melihat langsung event ini dan selalu saja seru dengan penontonnya yang sangat antusias. Event yang selalu ada setiap tahunnya ini sarat akan nilai budaya, gengsi dan magis. Budaya karena event ini sudah berlangsung lama, gengsi karena bagi pemilik kuda jika kudanya menang akan menaikkan pamornya, dan magis karena ada dukun juga yang bertarung. Gw akan jelasin ini nanti tapi sebelumnya gw mau ceritain kenapa gw bisa nyasar ke lokasi pacuan kuda tanpa rencana dan dalam keadaan belum mandi. Check this out.

Waktu itu, sehari setelah pembukaan Festival Moyo 2016, di pagi hari yang cerah, gw yang baru saja tiba dari Lombok sedang tiduran males di kasur rumah orang tua gw di Sumbawa, tiba-iba dikagetkan dengan suara hape yang berdering.

"Halo, ini Mas Harry ya?" tanya suara di seberang sana.

"Iya benar, ada apa ya Mbak?" tanya gw balik.

"Gak ada apa-apa mas, salah sambung" jawab mbaknya.

"Lha, kok salah sambung?" tanya gw keheranan.

"Iya mas, soalnya saya cari Bambang!" jawab mbaknya dan langsung nutup telpon.

Pagi ini gw berencana nyamperin teman-teman gw, para blogger Lombok, yang kebetulan juga sedang ada di Sumbawa untuk menghadiri acara pembukaan Festival Moyo. Pembukaannya aja. Kasian mereka. Tadinya sih gw mau mandi dulu sebelum cus, tapi tiba-tiba bokap gw muncul dan ngajak sarapan diluar.

"Ayoq Ry, kita sarapan soto khas Sumbawa" ajak bokap gw.

"Okey, saya mandi dulu pak" jawab gw sopan.

"Gak usah, bapak sudah laper banget, lagian kamu sudah ganteng dari orok", kata bokap gw.

"Setuju, ayoq!" jawab gw mengiyakan.

"Ngeeeeng" bunyi motor kredit yang cicilannya masih 4 tahun.

Jadi begitulah, gw pun berangkat tanpa pernah mandi sebelumnya. Ekspetasi gw sih, gw bakalan balik lagi ke rumah dan mandi sebelum nyamperin teman-teman gw, tapi semua berubah semenjak negara api kehujanan. Bokap ada urusan mendadak. Gw gak diantar pulang. Gw diantar ke Pendopo Bupati, tempat teman-teman gw ngumpul. Setelah diantar, bokap gw pergi dan gw merasa kehilangan. Dompet gw ketinggalan di jok motor.

Singkat cerita, gw udah ketemu sama teman-teman gw. Ngobrol ngalor ngidul sebentar dan salah satu dari mereka nanyain ke gw, anak Sumbawa asli, dimana tempat wisata di sekitar sini yang dekat-dekat aja. Mereka frustasi. Dari kemaren mereka hanya ikut pembukaan Festival Moyo doang. Sementara mereka harus balik ke Lombok siang ini. Gw menyarankan untuk nonton pacuan kuda aja, kebetulan ini hari pertama event itu diadakan. Mereka setuju dan langsung mencari transportasi dengan merayu-rayu supirnya Dinas Pariwisata Provinsi. Jadilah kami ke lokasi naik mobil plat merah.

Dari pusat Kota Sumbawa Besar, menuju Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara kita harus berkendara sekitar setengah jam. Tiba di lokasi, penjaga pintu masuk gak minta bayar. Mobil kami plat merah. Kami dikira pejabat.

Mobil diparkir, semua orang keluar berseliweran mulai foto-foto sementara gw nyari-nyari toilet. Mau mandi. Geraaahhh. Gw tersiksa. Tempat ini panaaasss. Udah luas, panaaas. Gak ada cewek cakep lagi yang bisa diajak kenalan. Adanya om-om yang lagi seru masang taruhan di tribun utama, mepertaruhkan kira-kira kuda mana yang bakalan menang. Gw mau ikutan juga, tapi dompet ketinggalan. Bangsat, gw ngapain sie sebenarnya di sini???

Serunya Pacuan Kuda Di Sumbawa

Serunya Pacuan Kuda Di Sumbawa

Tapi guys, selama pencarian akan toilet dan penyesalann hati liat orang taruhan dan gw gak bisa ikutan, gw menemukan beberapa fakta menarik tentang event pacuan kuda di Sumbawa ini. Gw mau ngomong serius. Loe baca baik-baik ya.

1. JOKINYA ANAK-ANAK
Joki pacuan kuda di Sumbawa ini adalah anak-anak. Mereka berumur 5-10 tahun. Mereka bisa jadi joki selain karena jago juga karena mereka keturunan joki. Bapak mereka waktu masih kecilnya pernah jadi joki. Bapaknya bapak mereka atau kakek mereka juga sama. Gw juga pernah jadi joki. Tapi dikelas. Waktu itu keponakan gw yang masih TK minta tolong ke gw untuk dijokiin. Joki-joki ini dibayar 50ribu-100ribu. Kalo kudanya menang, mereka bisa dapat sejuta lebih. Tergantung keikhlasan yang punya kuda.


Serunya Pacuan Kuda Di Sumbawa

Serunya Pacuan Kuda Di Sumbawa

Serunya Pacuan Kuda Di Sumbawa

2. KUDANYA TANGGUH-TANGGUH
Kuda-kuda yang bertarung di arena balapan terbagi sampai 15 kelas. Gw gak tau kelas-kelasnya apa, yang jelas kuda-kuda yang bertarung adalah kuda lokal Sumbawa bahkan ada yang dari Sumba. Perawatan kuda-kuda ini gak sembarangan lho. Mereka makannya lebih mewah dari gw. Pake madu-madu segala, di pijit relaksasi gitu ama dukunnya, di jampi-jampi biar menang.

Serunya Pacuan Kuda Di Sumbawa

3. PEMILIK KUDANYA ORANG KAYAH (Besok Gw Mau Beli Satu)
Para pemilik kuda biasanya berasal dari kalangan atas. Para pejabat misalnya. Memiliki kuda pemenang akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemilik kuda. Pacuan kuda di Pulau Sumbawa bisa menjadi ajang gengsi antar pemilik kuda.


Serunya Pacuan Kuda Di Sumbawa

4. ADA KI JOKO BODO
Ada perang dukun di pacuan kuda. Bukan hal yang aneh lagi bahwa masing-masing joki dan kuda memiliki dukun di belakang layar. Orang-orang lokal biasa menyebutnya dengan istilah sandro. Sandro melakukan ritual-ritual khusus agar kuda bisa melaju dengan cepat. Bahkan ada sandro yang berpura-pura melihat kuda lawan dan mempelajari magis yang digunakan. Kudanya di hack coy.


Serunya Pacuan Kuda Di Sumbawa

5. Pacuan kuda di Pulau Sumbawa menjadi hiburan masyarakat lokal dan berlangsung tiap tahun. Pesertanya ada dari Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa bahkan Lombok. Arena pacuan kuda hampir ada di setiap kabupaten di Pulau Sumbawa.

Kesimpulan dari artikel gw kali ini, dari awal sampe akhir, gw akhirnya gagal mandi!

10 komentar:

  1. Gokil abiss nulisnya.
    hahaah ngalir ajalahyah.
    pokoke nulis dan keinginan trsampaikan.

    Smangat.

    BalasHapus
  2. Hahahahahaha.. Cuma bisa ketawa baca ceritanya.. Tambah kereen aj crita blognya mas.. Kapan2 Qta bisa ngetrip breng Klo saya cuti kerja..amiiin Pngen belajar ttg dunia prblogkan yg lebih baik lg :)

    BalasHapus
  3. keren banget tuh bocil2.. gue umur segitu lagi ngadu keong:((

    Adis takdos
    travel comedy blogger
    www.whateverbackpacker.com

    BalasHapus
  4. Jadi ada apa antara harry dan bambang ??? jangan2 kalian jadian yeeee hua hua

    BalasHapus
  5. Ajarin aku dung nulis kek ginian,,,banyak cerita tapi nyusun kata katanya gak kelar kelar...hiks

    BalasHapus